Rabu, 17 September 2008

benar benar benar

sebuah pemahaman tentang sesuatu, mempunyai proses perjalanan yg sangat panjang .

teori timbul karena adanya sebuah kejadian yang ditelaah, diuji, diukur , disimpulkan dan diformulasikan. takaran nilai tentang sebuah kejadian , bisa tergantung pada kualitas prosesor atau pengolahan data. itupun juga masih harus didukung dengan nilai ukur dari sesuatu yang lain yang bersifat universal untuk mencapai nilai standar yang tidak memihak.

nilai kebenaran akan bisa terukur jika semua syarat komponen sudah terpenuhi.

sistem mikro dan makro yang ada di alam semesta bisa menjadi salah satu tolak ukur tentang nilai kebenaran.

semoga kita bisa mengurai nilai kebenaran yang berlapis-lapis ini

46 komentar:

Unknown mengatakan...

kandungan nilai kebenaran haruslah obyektif, dalam artian bisa mewakili segala jenis, bentuk dan ukuran kejadian yang ada di dunia ini.tanpa pembelajaran, pengkajian, penelitian, pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan serta pembuktian yang serius, takkan pernah ada sebuah jawaban yang bisa mewakili segala kejadian.

TRUTHOLOGY mengatakan...

makro, mikro dan nano adalah bentuk dimensi partikel yang bisa mewakili kondisi dan takaran setiap kejadian dan nilai2 kebenaran.
Al Qur'an mewakili semuanya itu dengan sempurna,walaupun dengan bahasa mutasyabihat yang perlu perenungan.

Unknown mengatakan...

kebenaran dalam ukuran dimensi bentuk, ruang dan waktu sejajar dengan nilai kebenaran dalam diri manusia yang multidimesi : pikiran, hati dan raga.
yang juga mewakili bahan dasar ciptaan Alloh : tanah, air, udara, api dan...cahaya...
ketika jenis materi padat, cair dan gas menyatu, akan ber "mutasyabihat" menjadi materi penuh teka teki : PLASMA!!

Unknown mengatakan...

ada beberapa titik poin penyimpulan sementara, sehubungan dengan usaha manusia, ketika mereka :
berjalan,melihat,mendengar, melakukan sesuatu,belajar,berproses,bermeditasi,dan berproses........
dan ada beberapa fase yang harus dilalui, tanpa menghilangkan nilai fase terdahulu....
sesungguhnya, semua itu sangatlah berat,...kecuali bagi orang2 yang khusyuk.....

Unknown mengatakan...

the whole sentences whiches on theories here, have very intelligential words.
i hope it can be simplify to easier words.
i like this blog, and i always waiting for another beautiful theory...

TRUTHOLOGY mengatakan...

benar benar benar

ada 3 tingkat nilai kebenaran sehubungan dengan proses ber keimanan :
1.kebenaran
2.kebijaksanaan
3.kemuliaan
ketiga tingkat kebenaran ini saling terkait dengan kualitas masing2 yang berbeda.
jika kita sudah melaksanakan kebenaran, belum tentu kita juga melaksanakan kebijaksanaan. tapi, jika kita sudah mencapai kemuliaan, kebenaran dan kebijaksanaan secara otomatis menjadi satu paket yang bersinergi .
jadi, marilah kita berusaha melakukan segala sesuatu dengan benar benar benar..........

TRUTHOLOGY mengatakan...

manusia mempunyai fasilitas sistem alam semesta :
putaran ke kiri, gelombang dan magnetis.
semua partikel nano - makro melakukan gerak perputaran ke kiri.
setiap eksistensi benda apapun selalu disertai dengan pancaran gelombang.
beberapa benda mempunyai kecenderungan sebagai pusat daya tarik yang teratur (magnetis)

Unknown mengatakan...

nilai kebenaran berlapis
setiap keberadaan mempunyai nilai kebenaran yang berlapis, sesuai dengan fasilitas ukur yang dipakai untuk menelaah nilai keberadaan tersebut.contoh :
manusia adalah :
1.makhluk ciptaan Alloh yang paling sempurna
2.mempunyai karakter umum dan khusus
3.mempunyai 2 sistem dasar yaitu hardware(terukur dengan indra/fisik) dan software ( tidak terukur dengan indra/ metafisik)
4.makhluk sosial
5.pemegang mata rantai tertinggi di bumi ini
setiap poin mempunyai penjabaran masing2, sesuai dengan takaran subyek penerjemah.
dengan kata lain, nilai kebenaran itu selalu mengikuti kualitas atau daya jangkau pencetus nilai itu sendiri, sehingga sering terjadi perebutan pengakuan tentang nilai kebenaran yang sudah tercapai dan di rumuskan.
padahal, nilai kebenaran yang hakiki akan tercapai ketika kita sudah menyatu dengan mata rantai tertinggi dari segala kebenaran : Alloh SWT, Sang Pemilik Sejati

TRUTHOLOGY mengatakan...

KENALI DIRI SENDIRI
kenali dirimu, maka engkau akan mengenali Tuhanmu...............
apa maksud dari tulisan tersebut?bagaimana kita harus berkenalan dengan diri sendiri?
kenalkan..nama saya diri sendiri....
( blank)
mari kita kaji diri kita secara umum, sebagai pribadi manusia, makhluk paling sempurna.
MANUSIA MAKHLUK SEMPURNA
kenapa kita disebut makhluk paling sempurna?mari kita inventarisasi makhluk ciptaan Alloh :
1.Malaikat
Bahan dasar : Cahaya
Sifat/karakter : patuh kepada Alloh
tugas : melaksanakan semua perintah Alloh tanpa harus berfikir dulu.
2.Syaiton
Bahan dasar : Api
Sifat/ karakter : tidak patuh kpd Alloh
tugas : selalu mengajak manusia dan jin untuk masuk ke neraka
3.Jin
Bahan dasar : Api dan cahaya
sifat/karakter : khianat
tugas : beribadah kpd Alloh
4. Manusia
Bahan dasar : tanah,air, api,udara dan cahaya
sifat/karakter : selalu tarik menarik antara kutub negatif dan positif
tugas :
beribadah kpd Alloh dan menjadi Kholifah di muka bumi ini
5.binatang
bahan dasar : air,tanah,api dan udara
sifat : binatang
tugas : melengkapi kebutuhan hidup manusia
6.tumbuhan
bahan dasar : air,tanah,api dan udara
sifat : patuh kpd Alloh
tugas : melengkapi kebutuhan manusia
dari daftar karakteristik makhluk Alloh tsb di atas, bisakah kita tarik kesimpulan sementara tentang teori bahwa manusia makhluk paling sempurna?

Lembah Hijau mengatakan...

Trutholgy yth,

Terimakasih atas ulasannya yang dahsyat... terus terang, baru kali ini saya menemukan penggalian dan pengkajian keilmuan yang mendalam. dengan adanya blog ini, kita bisa bertukar pikiran untuk memajukan nilai-nilai keimanan.

Salam,
Arsa

TRUTHOLOGY mengatakan...

KEBENARAN WUDHU'
ADA BEBERAPA NILAI KEBENARAN WUDHU',SESUAI DENGAN SISI PANDANG DIMENSI :
1.syarat sah sholat
2.membersihkan hadast
3.hidro terapy
4.sistem proteksi keimanan yang dahsyat
5.pijat refleksi(kesehatan)
nilai manakah yang sudah anda ketahui?

TRUTHOLOGY mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
TRUTHOLOGY mengatakan...

KEBENARAN EKSISTENSI SESEORANG

kalau kita perhatikan,ketika kita bicara,ternyata ada sisi lain dari diri kita yang juga ikut bicara.
ketika seseorang berbohong, ada seseorang lain lagi dlm dirinya yang menolaknya.
ketika kita sedang membaca doa di dalam sholat,ada seseorang yang mengajak berputar-putar untuk memikrkan sesuatu yang kurang berguna.
siapakah seseorang lain di dalam diri kiita itu yang selalu ingin ikut kemanapun kita berfikir dan berbicara?WALAUPUN kapasitas berfikir dan berbicaranya terkadang tidak sejalan dengan kita?

putra mengatakan...

no comment
saya hanya ingin penjelasan tentang hubungan manusia dg manusia yang lain
tanpa mengganggu ibadah kt kpd Allah shngga bs d katakan benar benar benar...
thanks

TRUTHOLOGY mengatakan...

dear Putra,
nilai tingkat kebenaran sangat berbeda dan btuh proses untuk mengerti setiap fase kebenaran.
kita harus tahu definisi ibadah menurut Rosululloh,sesuai dengan kapasitas ritual.sholat,puasa,zakat,naik haji,sodaqoh,berbuat baik,semua itu termasuk ibadah. senyum,sabar,ikhlas,tafakur,juga termasuk ibadah.
ibadah adalah segala sesuatu kegiatan yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Alloh.definisi dekat itupun ada beberapa versi.
benar versi manusia belum tentu benar menurut Alloh.begitupun sebaliknya,benar menurut Alloh belum tentu benar menurut manusia tertentu.
benar benar benar mempunyai penjabaran :
benar : kebenaran ( dimensi fisik / IQ)
benar : kebijaksanaan ( non fisik/ EQ)
benar : kemuliaan ( non fisik /SQ)
berhubungan dengan manusia yang lain juga termasuk ibadah kita kepada Alloh,hubungan kita dengan alam juga termasuk ibadah kita kepada Alloh.

Unknown mengatakan...

bagaimana cara mengenal diri sendiri serta apa yang mesti dilakukan agar bisa memiliki personal srength?

TRUTHOLOGY mengatakan...

personal strenght akan tercapai jika kita sudah mengenal diri sendiri serta memprosesnya mendekati predikat makhluk paling sempurna.
DIRI SENDIRI
mari kita kaji hubungan interdimensi antara diri sendiri dengan komponen2 yang mengelilinginya :
1.diri dengan diri
diri = manusia,terdiri dari 2 komponen dasar ; fisis : tubuh beserta seluruh organnya (hardware)dan non fisis : sesuatu yang ada di dalam diri kita yang sulit terjangkau dengan takaran indra dan perlu proses untuk mengenalinya (software).
kita harus mengenal sistem tubuh untuk mendapatkan kondisi tubuh yang optimal.begitu jg dengan software kita : pikiran,emosi dan hati.
(to be continued............

2.diri dengan Sang Pencipta
kita harus mengenal Alloh sehubungan dengan interrelasi antara Sang pencipta dengan makhluk ciptaan Nya.
3.diri dengan lingkungan ( alam dan seisinya)
kita jg harus mengenal sistem yang ada di lingkungan kita,baik sistem alam semesta maupun sistem masyarakat secara umum dan kusus.

TRUTHOLOGY mengatakan...

Ayat Suci Di Dalam DNA Manusia

Dr. Ahmad Khan, seorang ilmuwan kapasitasnya sehebat Gallileo, Newton dan Einstein berhasil membuktikan tentang keterkaitan antara Al-Quran dan rancang struktur tubuh manusia. Dia adalah lulusan Summa Cumlaude dari Duke University. Walaupun ia ilmuwan muda yang sedang naik daun, terlihat besar kecintaanya terhadap Allah dan juga penelitian genetiknya. Ruang kerjanya banyak dihiasi kaligrafi, kertas-kertas penghargaan, tumpukan buku-buku kumal dan kitab suci yang sering dibukanya, menunjukkan bahwa ia merupakan kombinasi dari ilmuwan dan pecinta kitab suci.

Salah satu penemuannya yang menggemparkan dunia ilmu pengetahuan adalah ditemukannya informasi lain selain konstruksi Polipeptida yang dibangun dari kodon DNA. Ayat pertama yang mendorong penelitiannya adalah Surat Fushshilat ayat 53 yang juga dikuatkan dengan hasil- hasil penemuan Profesor Keith Moore, ahli embriologi dari Kanada.
Penemuannya tersebut diilhami ketika Khatib pada waktu salat Jumat membacakan salah satu ayat yang ada kaitannya dengan ilmu biologi. Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut:

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?(Surat Al-Fushshilat ayat 53)
Hipotesa awal yang diajukan Dr. Ahmad Khan adalah kata “ayaatinaa” yang memiliki makna “Ayat Allah”, dijelaskan oleh Allah bahwa tanda-tanda kekuasaan-Nya juga ada dalam diri manusia. Menurut Ahmad Khan ayat-ayat Allah juga terdapat dalam DNA (Deoxy Nucleotida Acid) manusia.Selanjutnya ia berasumsi bahwa ada kemungkinan ayat Al-Quran yang merupakan bagian dari gen manusia. Dalam dunia biologi dan genetika dikenal banyaknya DNA yang hadir tanpa memproduksi protein sama sekali. Area tanpa produksi ini disebut Junk DNA atau DNA sampah. Kenyataannya, DNA tersebut menurut Dr. Ahmad Khan jauh sekali dari makna sampah. Menurut hasil hasil risetnya, Junk DNA tersebut merupakan untaian firman-firman Allah sebagai Maha Pencipta juga sebagai tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir. Sebagaimana disindir oleh Allah; Afala tafakaruun (apakah kalian tidak mau bertafakur atau menggunakan akal pikiran?).
Setelah bekerjasama dengan adiknya yang bernama Imran, seorang yang ahli dalam analisis sistem, laboratorium genetiknya mendapatkan proyek dari pemerintah. Proyek tersebut mulanya ditujukan untuk meneliti gen kecerdasan pada manusia. Dengan kerja keras tanpa henti dari Ahmad Khan cs, ia berupaya untuk menemukan huruf Arab yang mungkin dibentuk dari rantai Kodon pada kromosom manusia. Sampai kombinasi tersebut menghasilkan ayat-ayat Al-Quran.Akhirnya pada tanggal 2 Januari tahun 1999 pukul 2 pagi, ia menemukan ayat yang pertama, “Bismillahirrahmanirrahiim. Iqra bismirrabbikalladzii khalq”; “bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan”. Ayat tersebut adalah awal dari surat Al-A’laq yang merupakan surat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira. Anehnya setelah penemuan ayat pertama tersebut ayat lain bermunculan satu persatu secara cepat. Sampai sekarang ia telah berhasil menemukan 1/10 ayat Al-Quran.Dalam wawancara yang dikutip “Ummi” edisi 6/X/99, Dr. Ahmad Khan menyatakan: “Saya yakin penemuan ini luar biasa, dan saya pertaruhkan karier saya untuk ini. Saya telah membicarakan penemuan ini dengan dua rekan saya; Clive dan Martin seorang ahli genetika yang selama ini sinis terhadap Islam. Saya menyurati dua ilmuwan lain yang selama ini selalu alergi terhadap Islam yaitu Dan Larhammar dari Uppsala University Swedia dan Aris Dreisman dari Universitas Berlin.”
Dr. Ahmad Khan kemudian menghimpun penemuan-penemuannya dalam beberapa lembar kertas yang banyak memuat kode-kode genetika rantai kodon pada kromosom manusia yaitu : T, C, G, dan A masing-masing kode Nucleotida akan menghasilkan huruf Arab yang apabila dirangkai akan menjadi firman Allah yang sangat mengagumkan.

Di akhir wawancaranya Dr. Ahmad Khan berpesan “Semoga penerbitan buku saya “Al-Quran dan Genetik”, semakin menyadarkan umat Islam, bahwa Islam adalah jalan hidup yang lengkap. Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga orang-orang menyadari bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu kedokteran. Penulis berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-prinsip ilmu kedokteran yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik para pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di institusi pendidikan atau pada level pemerintahan. Memfasilitasi serta memberi dukungan secara moral dan finansial.

TRUTHOLOGY mengatakan...

kebenaran yang berlapis

satu lagi bukti ilmiah dari Dr Ahmad Khan bahwa kebenaran dari setiap eksistensi di dunia ini berlapis.
nilai kebenaran yang datang dari kesimpulan manusia itu adalah suatu proses, bukan hasil akhir.
proses untuk Mengerti, Memahami dan meng Imani kebenaran sejati dari Sang Khalik,Alloh SWT.
Alloh selalu menuntun hamba-hambanya yang selalu berikhtiar dalam proses menuju ke Zona Suci Nya..

mutia rahmi mengatakan...

assalamualaikum, truthology...isi nya mencerahkan, khususnya buat siapa saja yang 'haus' akan nilai yang 'benar benar benar'...request donk...bahas tentang 'bagaimana agar kita merasa bersahabat dengan kematian'???

TRUTHOLOGY mengatakan...

KEMATIAN

ada beberapa nilai kebenaran yang sempat disimpulkan oleh beberapa kalangan khususnya para ulama wara', sehubungan dengan ayat-ayat di dalam kitab suci Al Qur'an.
kematian adalah satu-satunya hal yang tidak bisa ditawar-tawar lg kedatangannya/mutlak.
kematian adalah pintu utama menuju kehidupan tiada akhir.
kematian adalah jembatan dimensi pertanggungjawaban amal perbuatan hamba selama di dunia kepada Sang Khalik.
kematian adalah proses kembalinya ruh kepada asalnya.
kematian adalah salah satu bukti sistem alam semesta bahwa semua hal mempunyai tempat dan waktu masing-masing.
kematian adalah sesuatu yang harus kita persiapkan sehubungan dengan proses sesudah kematian itu sendiri(pengadilan tertinggi).

dari uraian di atas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa kematian itu adalah sesuatu yang harus kita fikirkan dengan serius,karena tujuan akhir semua ini terwakili dengan datangnya kematian .
secara umum,datangnya kematian adalah sesuatu yang sangat menakutkan bagi golongan pembimbang,karena itu berarti terputusnya koneksi kita dengan kehidupan dunia.(hal yang sangat menakutkan bagi para pecinta dunia).
sehingga akan sering putar badan maju jalan ketika pembahasan tentang kematian diutarakan.

mari kita sejenak " out of the box", untuk mengkaji lebih dalam tentang makna kematian dari berbagai kemungkinan sudut pandang.

saya akan mengajak bersafari history ke belakang jauh,ketika islam sedang merangkak berjuang di tengah hamparan pulau jawa.

ada beberapa kata-kata bijak/perumpamaan/filosofi dari orang-orang jawa(yang sebenarnya teori itu berasal dari beberapa anggota wali songo):
- mati sak jeroning urip
- manunggaling kawulo lan gusti
- sejatining urip
dsb

to be continued..........

TRUTHOLOGY mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
TRUTHOLOGY mengatakan...

TEKNOLOGI


Jika didefinisikan secara global, kehidupan ini adalah suatu perjalan menuju ke, dimana definisi ini mencakup keseluruhan sistem di kehidupan ini.
Secara materi, teori menuju ke ini bisa diartikan dari ada menuju ke tidak ada,atau dari suatu kondisi /tempat menuju ke kondisi /tempat yang lain. Dari pertemuan sperma dan sel telur, menjadi daging dan tulang yang kemudian secara perlahan terbentuk menjadi seorang bayi dalam kandungan. Setelah lahir, menjalani hidup dan kemudian mati. Bukankah ini juga sebuah proses menuju ke ? Dari alam kandungan menuju ke alam dunia dan berakhir di alam baka(akherat).
Dalam proses menuju ke inilah, terjadi sebuah usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang terbaik pada tahap akhirnya.Di kehidupan dunia, manusia berusaha untuk mendapatkan yang terbaik dari apa yang mereka inginkan di hasil akhirnya, baik itu untuk kehidupan dunia maupun akherat.
Usaha untuk mencapai hasil yang diinginkan itu pasti membutuhkan suatu cara untuk mempermudah dalam mencapainya.Cara inilah yang kemudian dikenal dengan istilah Teknologi.
Jadi, teknologi adalah hasil dari suatu usaha untuk mencapai tujuan tertentu, baik itu berupa suatu sistem,alat maupun cara atau metode.
Kita, sebagai manusia diberi fasilitas intern yang sangat luar biasa oleh Sang Pencipta , untuk berproses mendapatkan hasil yang terbaik di kehidupan ini. Fasilitas ini sebenarnya juga bisa dikatakan sebuah teknologi dari Sang Pencipta yang berwujud potensi yang ada di diri kita, yang hampir kebanyakan orang kurang mengenal dan bahkan belum mengetahuinya.
Tehnologi ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu tehnologi otak, hati dan raga.
Otak
Otak mempunyai program yang berisi memori, akunting, analizing, creating dan prosesing. Otak mempunyai 2 karakter memori dasar, yang pertama memori gen dan yang kedua memori alami. Penambahan karakter memori akan terjadi jika ada akses informasi yang masuk dan ketika pada tahap perkembangan.
Memori gen didapat dari kualitas turunan orangtua,semakin banyak memori orangtua ttg apapun, semakin menentukan beberapa persen kualitas memori anak. Memori alami adalah memori dasar yang dibawa manusia sebagai makhluk yang sempurna sejak lahir,yang cenderung bersifat naluri.
Hati
Hati adalah dimensi penentu kualitas arah kehidupan, dimana di dalamnya selalu terjadi tarik menarik antara kutub positif dan negative.
Ketika hati bersih dan suci, arah otak akan mengikuti secara sinergi apa yang di inginkan hati. Ketika hati kotor dan terkontaminasi distorsi sana sini, maka otak juga akan mengikuti secara terpaksa kemana arah hati tersebut.
Posisi tengah antara otak dan hati adalah emosi, yang selalu sibuk sana sini untuk mencari posisi yang pas( walaupun prosentase yang dicapai sering tidak pas).
Raga
Raga adalah infrastruktur yang akan menghantarkan sebuah team ( manusia dengan multidimensinya) kea rah yang diinginkan.
Jika di ibaratkan computer, otak dan hati adalah software dan raga adalah hardware nya.

Unknown mengatakan...

Rekaman Memori Otak

Kita semua mengetahui bahwa otak kita bisa merekam perbuatan kita. Ia bekerja sebagai ingatan. Setiap kita melakukan aktivitas, maka otak kita akan merekamnya. Perbuatan yang kita lakukan itu akan menimbulkan kesan lewat panca indera, dan kemudian diteruskan ke otak, dan lantas disimpan sebagai memori.
Misalkan, kita berbuat menyakiti seseorang. Tentu, orang tersebut akan memberikan reaksi. Reaksi itulah yang kita tangkap lewat panca indera. Baik lewat pendengaran, lewat penglihatan, maupun lewat indera yang lainnya.
Reakksi itu akan kita tangkap sebagai gelombang yang menggetarkan sensor di panca indera kita, lantas diteruskan sebagai pulsa-pulsa listrik lewat jaringan saraf menuju otak. Di otak, reaksi tersebut akan disimpan sebagai tegangan listrik tertentu, yang disebut memori.
Kerja otak sangatlah kompleks, dimana manusia belum sepenuhnya memahami. Akan tetapi secara umum, kita tahu bahwa ternyata mekanismenya dalam bentuk pulsa-pulsa listrik.
Kita jadi teringat pada mekanisme kerja sebuah komputer. Akan tetapi kecanggihan otak kita berjuta-juta kali lipat dibandingkan kemampuan komputer, yang tercanggih sekali pun.
Maka, setiap kali kita berbuat, sebenarnya kita sama saja dengan menginput data ke dalam memori otak kita. Hanya saja, rekaman yang dibuat oleh memori otak tersebut adalah data sekunder.
Kenapa saya sebut data sekunder? Sebab yang direkam dalam memori tersebut adalah 'reaksi' dari sekitar kita terhadap apa yang kita lakukan. Bukan 'perbuatan' itu sendiri. Dan, memori itu bersifat tidak langsung, karena sinyal-sinyal yang masuk tersebut harus melewati panca indera terlebih dahulu. Padahal panca indera kita memiliki distorsi (penyimpangan) yang besar terhadap kenyataan. Sebagai contoh, kalau kita melihat sebuah gunung berwarna biru, sebenarnya gunung itu tidaklah berwarna biru. la berwarna hijau, karena memiliki banyak pepohonan. Begitu juga ketika kita melihat rel kereta api, semakin jauh kelihatan semakin menyempit dan pada suatu titik akhirnya bersatu. Padahal keadaan yang sebenarnya tidaklah demikian. Demikian pula, ketika kita melihat bintang di langit terkesan berukuran sangat kecil dan berkedip-kedip. Padahal sesungguhnya bintang adalah benda langit yang sangat besar dan tidak berkedip. Kita mendengar suara klakson mobil yang sedang berjalan, seakan akan berubah dari pelan menjadi keras. Padahal, sesungguhnya suara tersebut sama kerasnya. Dan lain sebagainya. Dan lain sebagainya.
Pada prinsipnya, segala pemahaman yang melewati panca indera kita adalah sebuah 'kebohongan' alias penyimpangan dari kenyataan yang sesungguhnya. Tetapi itu tetap kita perlukan untuk kelangsungan hidup kita. Karena itu, rekaman yang terjadi di memori kita juga sifatnya terdistorsi. Akan tetapi itu telah membantu kita untuk mengingat masa lampau. Naum demikian, rekaman ini bersifat jangka pendek, ketika kita hidup di dunia, maupun sampai di Akhirat nanti.

Secara struktur, memori otak kita dibagi menjadi tiga bagian, yaitu memori yang sedang berlangsung (Working Memory), memori jangka panjang (Long Term memory), dan memori yang berkait dengan ketrampilan (Skill Memory).
Working memory adalah memori yang berkait dengan apa yang sedang terjadi dan dialami seseorang. Biasanya terkait langsung dengan penglihatan, pendengaran dan perasaan. Bagian ini terletak di permukaan otak sebelah depan yang disebut sebagai Pre Front Cortex.
Long Term Memory berfungsi untuk mengingat hal-hal yang berkait dengan pengalaman sesesorang dalam memahami kenyataan hidup. Bagian ini terletak di Otak sebelah dalam.
Sedangkan Skill memory terdapat di Otak bagian belakang yang disebut Cerebelum. Fungsinya terkait dengan ketrampilan seseorang. Karena itu, ia berhubungan dengan organ-organ motorik, seperti kaki dan tangan.
----------------------------------------------------
Rekaman Genetika

Mekanisme yang kedua adalah rekaman lewat genetika. Seperti telah saya jelaskan di depan bahwa manusia memiliki 'mata rantai' pembawa sifat di dalam sel-sel tubuhnya, yang disebut Gen. Pembawa sifat tersebut diperkirakan berjumlah sekitar 31.000 gen yang tersebar di seantero sel di tubuh kita.
Tugas utama genetika ini sebenarnya untuk menjaga garis keturunan seseorang. Dengan adanya gen-gen ini maka sifat-sifat seseorang akan diwariskan secara turun temurun kepada anak-anaknya, kepada cucunya, kepada cicitnya dan seterusnya. Tentu, keturunan tersebut hanya menerima warisan sebanyak separo dari bapaknya, dan separo lagi dari ibunya.
Akan tetapi, kini mulai muncul gejala-gejala dalam penelitian bahwa gen-gen tersebut bisa dipengaruhi dari luar. Baik yang berupa pengalaman hidup seseorang yang sangat ekstrem maupun oleh rekayasa tertentu lewat kegiatan biomolekuler.
Ada seseorang yang dulunya sangat pemarah, kasar dan memiliki tingkat emosi tinggi; tetapi karena mengalami suatu kejadian yang sangat berkesan dalam hidupnya, dia bisa berubah menjadi seorang yang penyabar.
h al ini, kalau kita tinjau dari sisi biomolekuler, ternyata terjadi karena adanya pergeseran peran salah satu jenis gen (MOA) di dalam tubuhnya. Dan. kondisi yang demikian nantinya akan diwariskan kepada anak turunnya. Berarti, pergeseran sifat tersebut berpengaruh juga pada susunan genetikanya. Dan tentu ini akan dibawanya sampai mati, dan kemudian menjadi 'acuan' ketika dia dibangkitkan kelak.

Selain itu, tentu saja, adalah perubahan- perubahan yang dilakukan secara rekaya genetika. Perkembangan ilmu rekayasa genetika ini sangat pesat pada dekade terakhir. Seorang ahli biomolekuler bisa mengubah ubah sifat-sifat permanen yang dimiliki oleh makhluk hidup tertentu. Kebanyakan telah dilakukan pada tumbuhan dan hewan, seperti pada padi, kedelai, tembakau dan lain lain yang disebut sebagai tanaman Transgenik. Atau juga pada hewan percobaan seperti yang talah dilakukan pada domba Dolly, dengan proyek cloning.
Akan tetapi, kini telah dilakukan berbagai pada manusia, agar bisa merekayasa gen-gennya. Kebanyakan untuk tujuan kesehatan. Misalnya untu pengobatan kanker. Sebab telah ditemukan gejala, bahwa
kanker itu sebenarnya dipicu dari gen seseorang. Karena itu sulit diobati. Benjolannya sudah dipotong lewat sebuah operasi, ternyata masih tumbuh juga. Ini karena, pertumbuhan benjolan tak terkendali itu 'diperintahkan' dari susunan genetikanya.
Maka, kini muncul usaha-usaha untuk menghentikan 'perintah' itu lewat rekayasa genetika. Susunan gen-gennya dipengaruhi dari luar, sehingga gen yang memerintahkan pertumbuhan tak terkendali itu berubah menjadi ‘jinak’. Tidak liar lagi. Dan itu, akan terekam terus sampai diturunkan kepada anak cucunya.
Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa genetika kita ternyata menjadi salah satu media perekam atas segala perbuatan yang kita lakukan. Namun, tugas utama bukan untuk merekam seluruh perbuatan kita, melainkan untuk menjaga 'garis sifat' dari seseorang kepada anak cucunya. Dan kemudian, kelak, akan berperan sebagai 'acuan' untuk kebangkitan seseorang pada Hari Kiamat.
Jika tidak ada perekam sifat ini, maka 'kelahiran kembali' kita di Akhirat kelak menjadi kacau. Sifat-sifat yang kita miliki bisa tertukar dengan manusia lain, atau bahkan makhluk lain yang sama-sama berbahan dasar DNA atau protein jasmani seperti kita. Allah telah menciptakan sistem genetika untuk 'menjaga' garis sifat seseorang, sebagaimana Dia firmankan berikut ini.
QS. Qaaf (50) : 4 - 5
“Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh) mereka, dan pada sisi Kamipun ada k-itab yang memelihara (mencatat).”
“Sebenarnya, mereka telah mendustakan kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau balau.”
Wallahu alam

Unknown mengatakan...

CAHAYA YANG BERLAPIS

Bagaimanakah ciri-ciri orang yang bakal masuk Surga atau masuk Neraka? Salah satunya digambarkan Allah lewat idiom cahaya. Orang-orang yang beriman dan banyak amal salehnya, kata Allah, akan memancarkan cahaya di wajahnya. Sebaliknya, orang-orang yang kafir dan banyak dosanya akan 'memancarkan' kegelapan. Hal itu dikemukakan olehNya di ayat-ayat berikut ini

QS Al Hadiid (57) : 12
"Pada hari dimana kalian melihat orang-orang beriman laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanannya."

QS. Yunus (10) : 27
“… seakan-akan wajah mereka ditutupi oleh kepingan-kepingan malam yang gelap gulita, mereka itulah penghuni Neraka, mereka kekal di dalamnya.”

Kenapakah orang-orang yang beriman dan banyak pahalanya memancarkan cahaya, sedangkan yang banyak dosa 'memancarkan' kegelapan alias kehilangan cahaya?

Ini memang rahasia yang sangat menarik. Allah sangat sering menggunakan istilah cahaya di dalam Al Qur’an. Dia mengatakan bahwa Allah adalah cahaya langit dan Bumi (QS. 24:35). Firman firmanNya juga berupa cahaya (Qur’an QS. 4:174; Taurat QS. 5:44; Injil QS. 5:46). Malaikat sebagai hamba-hamba utusanNya juga terbuat dari badan cahaya. Dan pahala adalah juga cahaya (QS. 57:19). Karena itu orang-orang yang banyak pahalanya memancarkan cahaya di wajahnya (QS. 57:12).

Kunci pemahamannya adalah di Al Qur’an Surat An Nuur: 35. Di ayat itu Allah membuat perumpamaan bahwa DzaNya bagaikan sebuah pelita besar yang menerangi alam semesta. Pelita itu berada di dalam sebuah lubang yang tidak tembus. Tetap di salah satu bagian yang terbuka, ditutupi oleh tabir kaca

Dari tabir kaca itulah memancar cahaya ke seluruh penjuru dunia, bagaikan sebuah mutiara. Pelita itu dinyalakan dengan menggunakan minyak Zaitun yang banyak berkahnya, yang sinarnya memancar dengan sendirinya tanpa disentuh api. Cahaya yang dipancarkan pelita itu berlapis-lapis, mulai dari yang paling rendah frekuensinya sampai yang tertinggi menuju cahaya Allah.

Ayat tersebut memberikan perumpamaan yang sangat misterius tetapi sangat menarik. Dia mengatakan bahwa hubungan antara Allah dengan makhlukNya adalah seperti hubungan antara Pelita (sumber cahaya) dengan cahayanya. Artinya makhluk Allah ini sebenarnya semu saja. Yang sesungguhnya ADA adalah DIA. Kita hanya 'pancaran atau pantulan' saja dari eksistensiNya.

Nah, cahaya yang dipancarkan oleh Allah itu berlapis-lapis mulai dari yang paling jelek (Kegelapan) sampai yang paling baik (Cahaya Putih Terang). Allah telah menetapkan dalam seluruh ciptaanNya itu bahwa Kegelapan mewakili Kejahatan dan Keburukan. Sedangkan Cahaya Terang mewakili Kebaikan.

Maka, kalau kita ingin memperoleh kebaikan dan keberuntungan, kita harus memperoleh cahaya terang. Dan sebaliknya kalau kita mempoleh kegelapan berarti kita masuk ke dalam lingkaran kejahatan dan kerugian.

Yang menarik, ternyata 'cahaya' dan 'kegelapan' itu digunakan oleh Allah di dalam firmannya sebagai ungkapan yang sesungguhnya. Misalnya ayat-ayat yang saya kutipkan di atas. Bahwa orang-orang yang beriman, kelak di hari kiamat, benar-benar akan memancarkan cahaya di wajahnya. Sedangkan orang-orang kafir, justru kehilangan cahaya alias wajahnya gelap gulita.

Dari manakah cahaya di wajah orang beriman itu muncul? Ternyata berasal dari berbagai ibadah yang dilakukan selama ia hidup di dunia. Setiap ibadah yang diajarkan rasulullah kepada kita selalu mengandung dua unsur, yaitu ingat kepada Allah (dzikrullah) dan membaca firmanNya yang berasal dari KitabNya. Baik ketika kita membaca syahadat, melakukan shalat, mengadakan puasa, berzakat, maupun melaksanakan ibadah haji.

Nah, dari kedua kedua unsur itulah cahaya Allah muncul. Bagaimanakah mekanismenya? Sebagaimana dikatakan di atas, bahwa Allah adalah sumber cahaya langit dan Bumi. Maka ketika kita berdzikir kepada Allah, kita sama saja dengan memproduksi getaran getaran cahaya. Asalkan berdzikirnya khusyuk dan menggetarkan hati. Kuncinya adalah pada 'hati yang bergetar.’

Hati adalah tempat terjadinya getaran yang bersumber dari kehendak jiwa. Ketika seseorang marah, maka hatinya akan berdegup keras. Semakin marah ia, semakin kencang juga getarannya. Demikian pula ketika seseorang sedang sedih, gembira, berduka, tertawa, dan lain sebagainya.

Getaran yang kasar akan dihasilkan jika kita sedang dalam keadaan emosional. Sebaliknya getaran yang lembut akan muncul ketika kita sedang sabar, tenteram dan damai.

Ketika sedang berdzikir, hati kita akan bergetar lembut. Hal ini dikemukan oleh Allah, bahwa orang yang berdzikir hatinya akan tenang dan tenteram.

QS. Ar Ra’d (13) : 28
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah lah hati menjadi tenteram.”

Ketika seseorang dalam keadaan tenteram, getaran hatinya demikian lembut. Amplitudonya kecil, tetapi frekuensinya sangat tinggi. Semakin tenteram dan damai hati seseorang maka semakin tinggi pula frekuensinya. Dan pada, suatu ketika, pada frekuensi 10 pangkat 13 sampai pangkat 15, akan menghasilkan frekuensi cahaya.

Jadi, ketika kita berdzikir menyebut nama Allah itu, tiba-tiba hati kita bisa bercahaya. Cahaya itu muncul disebabkan terkena resonansi kalimat dzikir yang kita baca. lbaratnya, hati kita adalah sebuah batang besi biasa, ketika kita gesek dengan besi magnet maka ia akan berubah menjadi besi magnetik juga. Semakin sering besi itu kita gesek maka semakin kuat kemagnetan yang muncul daripadanya.

Demikianlah dengan hati kita. Dzikrullah itu menghasilkan getaran-getaran gelombag elektromagnetik dengan frekuensi cahaya yang terus menerus menggesek hati kita. Maka, hati kita pun akan memancarkan cahaya. Kuncinya, sekali lagi, hati harus khusyuk dan tergetar oleh bacaan itu. Bahkan, kalau sampai meneteskan air mata.

Unsur yang kedua adalah ayat-ayat Qur’an. Dengan sangat gamblang Allah mengatakan bahwa Al Qur'an ada cahaya. Bahkan, bukan hanya Al Qur’an, melainkan seluruh kitab-kitab yang pernah diturunkan kepada para rasul itu mengandung cahaya.

QS. An Nisaa' (4) : 174
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur’an).”

QS. Al Maa’idah (5 ) : 44
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat, di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya …”

QS Al Maa’idah (5 ) : 46
"Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil, sedang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya . . . "

Artinya, ketika kita membaca kalimat-kalimat Allah itu kita juga sedang mengucapkan getaran-getaran cahaya yang meresonansi hati kita. Asalkan kita membacanya dengan pengertian dan pemahaman. Kuncinya, hati sampai bergetar. Jika tidak mengetarkan hati, maka proses dzikir atau baca Al Qur’an itu tidak memberikan efek apa-apa kepada jiwa kita. Yang demikian itu tidak akan menghasilkan cahaya di hati kita.

Apakah perlunya menghasilkan cahaya di hati kita lewat kegiatan dzikir, shalat dan ibadah-ibadah lainnya itu? Supaya, pancaran cahaya di hati kita mengimbas ke seluruh bio elektron di tubuh kita. Ketika cahaya tersebut mengimbas ke miliaran bio elektron di tubuh kita, maka tiba-tiba badan kita akan memancarkan cahaya tipis yang disebut 'Aura'. Termasuk akan terpancar di wajah kita.

Cahaya itulah yang terlihat di wajah orang-orang beriman pada hari kiamat nanti. Aura yang muncul akibat praktek peribadatan yang panjang selama hidupnya, dalam kekhusyukan yang sangat intens. Maka Allah menyejajarkan atau bahkan menyamakan antara pahala dan cahaya, sebagaimana firman berikut ini.

QS. Al Hadiid (57) : 19
“... bagi mereka pahala dan cahaya mereka…”

Dan ternyata cahaya itu dibutuhkan agar kita tidak tersesat di Akhirat nanti. Orang-orang yang memililki cahaya tersebut dapat berjalan dengan mudah, serta memperoleh petunjuk dan ampunan Allah. Akan tetapi orang-orang yang tidak memiliki cahaya, kebingungan dan berusaha mendapatkan cahaya untuk menerangi jalannya.

QS. Al Hadiid (57) : 28
“…dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu.”

QS. Al Hadiid (57) 13
"Pada hati ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman : "Tunggulah kami, supaya kami bisa mengambil cahayamu."
Dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah kamu ke belakang, dan carilah sendiri cahaya (untukmu). "Lalu diadakanlah di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya ada siksa."

QS. Ali lmraan (3) : 106 - 107
"Pada hari yang di waktu itu ada muka yang menjadi putih berseri dan ada Pula yang menjadi hitam muram. 'Ada pun orang-orang yang hitam muram mukanya, (dikatakan kepada mereka) : kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.

"Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada di dalam rahmat Allah, mereka kekal di dalamnya.”

Jadi, selain wajah yang memancarkan cahaya, Allah juga memberikan informasi tentang orang-orang kafir yang berwajah hitam muram. Bahkan di QS. 10 : 27 dikatakan Allah, wajah mereka gelap gulita seperti tertutup oleh potongan¬-potongan malam.

Dalam konteks ini memang bisa dimengerti bahwa orang -orang kafir yang tidak pernah beribadah kepada Allah itu wajahnya tidak memancarkan aura. Sebab hatinya memang tidak pernah bergetar lembut. Yang ada ialah getaran-getaran kasar.

Semakin kasar getaran hati seseorang, maka semakin rendah pula frekuensi yang dihasilkan. Dan semakin rendah frekuensi itu, maka ia tidak bisa menghasilkan cahaya.

Bahkan kata Allah, di dalam berbagai firmanNya, hati yang semakin jelek adalah hati yang semakin keras, tidak bisa bergetar. Seperti yang pernah saya singgung sebelumnya, tingkatan hati yang jelek itu ada 5, yaitu : 1. Hati yang berpenyakit (suka bohong, menipu, marah, dendam, iri, dengki disb), 2. Hati yang mengeras. 3. hati yang membatu. 4. Hati yang tertutup. dan 5. Hati yang dikunci mati oleh Allah.

Maka, semakin kafir seseorang, ia akan semakin keras hatinya. Dan akhirnya tidak bisa bergetar lagi, dikunci mati oleh Allah. Naudzu billahi min dzalik. Hati yang:seperti itulah yang tidak bisa memancarkan aura. Wajah mereka gelap dan muram.

QS. Az Zumaar (39) : 60
"Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta kepada Allah, mukanya menjadi hitam."

QS. Al An’aam (6) : 39
“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita…”


Seperti yang telah saya kemukakan di depan, bahwa ternyata kegelapan itu ada kaitannya dengan kemampuan indera seseorang ketika dibangkitkan. Di sini kelihatan bahwa orang-orang kafir itu dibangkitkan dala keaaan tuli, bisu, buta, dan sekaligus berada di dalam kegelapan. Sehingga mereka kebingungan. Dan kalau kita simpulkan semua itu disebabkan oleh hati mereka yang tertutup dari petunjuk-petunjuk Allah swt.

QS. Al Hajj (22) : 8
"Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab yang bercahaya."

QS. Al Maa’idah (5 ) : 16
“…dan (dengan kitab itu) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizinNya.”

QS. Al A’raaf (7) : 157
“…dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

QS. An Nuur (24) : 40
“…dan barangsiapa tidak diberi cahaya oleh Allah, tidaklah ia memiliki cahaya sedikit pun.”

QS. At Tahriim (66) : 8
"Hai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah, dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan para nabi dan orang-orang beriman yang bersama dengan dia, sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan : Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami, dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
------------------------------------------------------

Unknown mengatakan...

if we talk about kebenaran hakiki, apakah kebenaran hakiki itu bisa hadir n kita dapatkan di dunia ini? or hanya bisa kita dapatkan saat kita sudah berpindah dimensi melalui ajal?

TRUTHOLOGY mengatakan...

BUKU BAGUS...

akan segera terbit buku kami dengan judul :
THE TRUTH OF TRUTHOLOGY
Mengupas Kebenaran Dengan Kenyataan
Pengantar : Syeikh Muhammad M. Jafareksa
mohon doanya kepada semua peng " enter " blog ini.
semoga usaha dakwah ini mendapat ridho Alloh SWT.Amin

TRUTHOLOGY mengatakan...

saudari neni yth,

coba simak setiap tulisan kami,ada ulasan tentang itu.
tapi kami coba bahas untuk lebih jelasnya.
kebenaran hakiki hanya milik Alloh SWT.dimensinya sangat sulit untuk dicapai ketika kita masih di dunia, tapi bisa, karena Alloh Maha Adil dan Alloh selalu membuka setiap kemungkinan kepada siapa saja yang dicintainya.
pindah dimensi bukan berarti harus mati, walaupun nilai universal pindah dimensi adalah kematian.
setiap hal pasti mempunyai nilai kebenaran yang berlapis.
wudhu',sholat,puasa,zakat,naik haji , semua mempunyai nilai kebenaran yang berlapis, tergantung dari password dimensi yang di entrinya.
tetapi, sering kondisi acces dimensi itu disalah artikan oleh beberapa acceser,karena ketika kita berpindah dimensi, banyak link yang menunggu .
salah satu kasus yang fatal yaitu ketika Al Halaj dan Syeikh Siti Jenar menemukan access dimensi suci, yang karena penjabarannya dengan bahasa mutasyabihat, maka orang di sekelilingnya menganggap bahwa beliau2 itu gila dan sesat.
untuk itu, kita harus super serius dan waspada dalam mendalami setiap access dimensi yang ada ini,pastinya dengan ilmu yang jelas,pas dan bisa dipertanggung jawabkan.

Unknown mengatakan...

Cerita tentang Ahmad Khan, is that true? because I found that it is only a hoax. Check this out: http://www.themodernreligion.com/misc/hoax/quran_dna.htm
dan saya belum bisa menemukan artikel ilmiah beliau tentang itu. Tadinya saya mau sebarkan berita ini ke teman2 n ke milist2. Cuma karena ga ada bukti ilmiahnya dan satu2nya yang saya temukan tuduhan bahwa berita tsb Hoax, maka saya urungkan.

TRUTHOLOGY mengatakan...

there are possibilities of truth value,and there are options to seek and find it.
the point is not in Ahnad Khan statements, but in the possibilities for us to expolre and proof all whoever theories from many point of view, including our serious act to find it.
miss neni, welcome to the possibilities world......

Unknown mengatakan...

BUMI, PLANET PALING IDEAL

Allah memilih Bumi sebagai panggung drama kehidupan manusia. Padahal, di alam semesta ini ada bertriliun-triliun benda langit. Dan jutaan di antaranya, diduga mirip dengan Bumi. Akan tetapi, anehnya, sampai sekarang tidak ditemukan sinyal-sinyal kehidupan dari angkasa luar. Langit alam semesta sepi!

Hiruk pikuk kehidupan ternyata hanya terjadi di sebuah planet kecil benama Bumi. Di sebuah tata surya, di pinggir sebuah galaksi berbentuk cakram, bernama Bima Sakti. Allah memilih planet Bumi yang tak ubahnya seperti ‘debu angkasa’ ini, sebagai panggung drama kehidupan manusia...

QS. Al A'raaf (7): 25
Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.

Ayat di atas dengan sempurnanya menjelaskan bahwa sejak awal kehidupannya manusia memang diciptakan di planet ini, selama hidup juga di sini, dan akhirnya mati serta kebangkitannya juga bakal terjadi di Bumi.

Ya, Bumi adalah planet istimewa yang dipilih oleh Allah sebagai panggung drama kehidupan manusia. Tidak ada planet sesempurna ini yang bisa digunakan sebagai tempat hidup makhluk seperti manusia, selama jutaan tahun. Bahkan sampai rusaknya atau kiamatnya Bumi ini. Kemudian masih diteruskan sampai datangnya hari berbangkit.

Di dalam Al Qur’an Allah bercerita, bahwa Bumi yang sudah rusak pun diperbaiki kembali olehNya agar masih bisa digunakan kembali untuk kehidupan manusia di fase Akhirat. Bahwa, kiamat bumi bakal mengalami kerusakan fatal disebabkan oleh serbuan batu angkasa.

QS. Al Mulk : 16-17
Apakah kamu merasa aman terhadap yang di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?,

atau apakah kamu merasa aman terhadap yang di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana peringatan-Ku?

Begitulah Allah bakal menghancurkan Bumi ini dengan cara mengirimkan badai berbatu dari luar angkasa yang akan menyebabkan musnahnya kehidupan di atasnya. Termasuk manusia. Inilah kerusakan terparah yang bakal dialami oleh Bumi sepanjang sejarahnya yang sudah sekitar 5 miliar tahun.

Namun, Bumi tidak hancur total. Ia masih berbentuk. Bahkan bertambah dengan material dari angkasa luar, yang berasal dari bebatuan angkasa tersebut. Cuma, penghuninya binasa. Bersama lingkungan hidup yang rusak fatal.

Sekian juta tahun kemudian, Allah mengembalikan fungsi Bumi. Bahkan lebih baik dari sebelumnya. Dan, manusia dibangkitkan kembali untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya selama hidup di dunia.

QS. Ibrahim (14): 48
(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.

Keanehan terbesar planet Bumi adalah kondisinya yang sangat ideal untuk bisa memunculkan kehidupan. Padahal, agar bisa terjadi kehidupan, planet ini harus memiliki fasilitas-fasilitas yang bukan main rumitnya. Dan harus terjaga selama miliaran tahun secara otomatis (self controlled).

Di antaranya, Bumi ini harus memiliki daratan. Sebab tanpa daratan, makhluk hidup terutama manusia, tidak akan bisa bertempat tinggal. Tapi, adakah planet yang tidak memiliki daratan? Banyak. Di antaranya adalah planet Yupiter, Saturnus dan Uranus. Ketiga planet itu tidak memiliki daratan. Semuanya gas!

Tentu saja tidak mungkin dihuni oleh manusia. Karena tidak ada tempat berpijak. Akan tetapi, meskipun ada daratan, sebuah planet belum tentu juga bisa dihuni. Daratan di planet Pluto (sekarang bukan termasuk planet lagi) misalnya, adalah air dan gas yang membeku disebabkan oleh suhu yang sangat rendah, sekitar minus 328 derajat Celsius. Dijamin tidak ada makhluk hidup yang bisa tinggal di planet dengan daratan seperti itu.

Atau sebaliknya, daratan di planet Mercurius. Planet ini sangat dekat dengan matahari, sehingga suhunya sangat tinggi, bisa melelehkan logam Timbal. Tentu saja, anda tak akan tahan tinggal di planet ini. Di bagian yang berlawanan dengan daratan yang mendidih itu, daratan Mercurius justru membeku. Kenapa bisa begitu? Karena bagian yang ada di baliknya itu terus menerus membelakangi matahari. Berbeda dengan bagian sebaliknya, yang justru terus menerus menghadap matahari. Karena itu suhu planet ini menjadi sangat ekstrim.

Selain daratan, sebuah planet yang layak huni harus memiliki air. Bumi sangat berkelimpahan dengan air. Sekitar 2/3 permukaannya ditutupi oleh air. Sebuah kondisi yang tidak terjadi pada 'saudara-saudara' Bumi di tata surya ini. Planet yang jauh dari matahari membeku, sedangkan yang dekat matahari mendidih dan menguap.
Tentang keberadaan air itu sendiri sangatlah misterius. Banyak yang memprediksi air yang ada di muka Bumi ini sebenarnya bukan terbentuk di permukaan Bumi, melainkan datang dari luar angkasa.

Kenapa ada pemikiran demikian? Sebab, air yang sedemikian banyak itu memerlukan proses pembentukan yang bukan main berbahaya. Harus melewati suatu ledakan raksasa yang bisa membahayakan Bumi.

Air alias H2O terbentuk karena bereaksinya hidrogen dengan oksigen dalam tekanan yang sangat tinggi. Anda bisa memperoleh gambaran tentang hal itu pada mesin roket.

Bertemunya antara oksigen dan hidrogen bakal menimbulkan energi panas yang luar biasa dahsyatnya. Menyemburkan api. Dan kemudian menghasilkan H2O alias air. Jadi bisa anda bayangkan, bagaimana proses terciptanya air berjumlah miliaran kubik yang menutupi permukaan Bumi ini. Bisa-bisa planet Bumi ini hancur ditelan oleh bom api raksasa yang luar biasa besarnya akibat reaksi yang terjadi.

Maka, banyak ahli berpendapat, air yang ada di permukaan Bumi ini sebenarnya adalah kiriman dari luar angkasa. Datang dalam bentuk bongkahan-bongkahan es membeku seperti komet yang menyerbu Bumi. Air beku itu sendiri terbentuk di zaman purba alam semesta akibat bertemunya oksigen dan hidrogen di luar angkasa sana. Bongkahan-bongkahan es itu sengaja dikirim oleh Allah ke planet Bumi agar terjadi kehidupan di sini. Dan air kiriman itu sengaja dipertahankan menetap di Bumi. Ayat berikut ini bercerita tentang hal itu.

QS. Al Mu'minuun (23): 18
Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.

Sebagaimana dijelaskan di bagian akhir ayat, jikalau mau, Allah bisa menghilangkan kembali air yang berlimpah di bumi itu. Caranya sangat gampang. Terlalu gampang buat Allah. Dengan mengubah jumlah pancaran matahari supaya lebih panas dari sekarang misalnya, maka air bakal lebih cepat menguap dan sulit kembali ke Bumi. Anda bisa melihat itu di daerah-daerah padang pasir yang tandus. Hujan sangat jarang terjadi. Mungkin hanya dua-tiga kali saja dalam setahun. Apalagi jika lebih panas.

Cara lain lagi agar air lenyap dari Bumi adalah dengan mengurangi gaya gravitasi Bumi, sehingga molekul-molekul uap air akan terus terbang lebih tinggi dan tidak mau jatuh lagi ke bumi. Atau, dengan mengubah berat molekul air supaya lebih ringan, sehingga awan akan melayang lebih tinggi karena lebih ringan. Dan masih banyak lagi cara lainnya.

Semua mekanisme itu berjalan dengan sangat rapi dan aneh. Seakan-akan ada suatu kekuatan Maha besar yang mengontrol agar air tetap berada di Bumi. Ya, Allahlah yang mengendalikan semua itu secara seimbang: Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi...'

Faktor lainnya lagi yang tak kalah penting untuk menjadikan Bumi sebagai planet yang layak huni adalah atmosfer. Di Bumi tersedia atmosfer yang mengandung oksigen dalam kadar yang pas sekali. Tidak terlalu banyak, dan tidak terlalu sedikit. Jumlahnya sekitar 21% dari udara yang tersedia. Yang terbanyak adalah Nitrogen, yaitu sekitar 78 persen. Selebihnya adalah gas karbon dioksida, dan sejumlah kecil gas-gas lainnya.

Kadar oksigen ini, anehnya bertahan sekitar 21 persen sesuai dengan kebutuhan kehidupan makhluk Bumi. Jika kurang dari itu, akan menyebabkan problem pernafasan. Sebaliknya, kalau melebihi secara radikal bakal menyebabkan proses oksidasi di muka Bumi berjalan tidak terkendali. Diantaranya, tingkat kebakaran dan kekeroposan logam-logam bakal melonjak secara dramatis.

Bahkan, atmosfer ini dalam berbagai keterangan Al Qur’an disebut sebagai ‘atap’ Bumi. Menyelimutinya. Dan menjadi pelindung dari serbuan berbagai benda atau energi yang berbahaya dari luar angkasa.

Di antaranya, atmosfer melindungi Bumi dari batu-batu angkasa yang berseliweran di atas sana. Jika karena sesuatu hal, batu itu jatuh ke Bumi, maka batu itu akan terbakar akibat bergesekan dengan atmosfer.

Lapisan Ozon di bagian atas atmosfer juga berfungsi untuk melindungi makhluk hidup di planet ini dari serbuan ultraviolet. Lapisan magnetosfernya melindungi dari pancaran gelombang elektromagnetik dari angkasa luar. Lapisan ionosfernya berfungsi dalam praktek telekomunikasi. Dan lain sebagainya. Atmosfer yang setebal 1000 km ini benar-benar suatu desain selimut planet yang aneh luar biasa dan bermanfaat buat kehidupan di dalamnya.

Pernahkah juga anda berpikir tentang angin, gunung-gunung dan lembah? Ternyata semua itu diatur sangat presisi untuk memungkinkan terjadinya kehidupan yang nyaman di muka Bumi.

Seandainya Bumi ini tidak memiliki gunung dan lembah, maka permukaan Bumi akan selalu diterjang badai berkecepatan ratusan kilometer perjam. Kenapa bisa demikian? Karena putaran Bumi yang seperti gasing itu telah menyebabkan angin kencang di atmosfernya.

Lantas kenapa itu tidak menyebabkan angin badai? Karena angin itu dihalangi dan diperlambat oleh permukaan Bumi yang tinggi rendah berbentuk gunung dan lembah. Dalam waktu yang bersamaan juga dipengaruhi oleh perubahan tekanan udara di berbagai wilayah Bumi akibat sumbu rotasi Bumi yang miring 23,5 derajat.

QS. An Naml (27): 88
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dan masih banyak lagi ‘keanehan-keanehan’ yang sulit dipahami, kenapa bisa demikian banyak ‘kebetulan’ yang bermunculan demi tercapainya kehidupan di muka Bumi. Padahal apa yang saya ceritakan di atas baru sejumlah kecil variabel yang berkaitan dengan desain Bumi.

Hal yang lebih aneh lagi adalah kemampuan Bumi untuk mempertahankan keseimbangan mekanisme yang ada di dalamnya. Dalam hal penyediaan air bersih misalnya, Bumi memiliki mekanisme penyulingan air yang sangat mengagumkan. Tidak kurang dari 400 miliar ton air disirkulasi setiap tahunnya.

Air dari seluruh daratan Bumi mengalir ke lautan. Berkumpullah ‘air kotor’ dari seluruh aktifitas makhluk hidup daratan. Di lautan itu terjadi berbagai proses biokimiawi dari ekosistem laut untuk ‘membersihkan’ kembali.

Dalam waktu yang bersamaan air samudera itu diuapkan oleh panas matahari menjadi awan. terjadilah penyulingan air laut besar-besaran sepanjang tahun. Awan itu kemudian digiring ke wilayah-wilayah yang membutuhkan air bersih di seluruh permukaan Bumi, dan turun sebagai hujan. Ini sungguh luar biasa! Bayangkan berapa besar energi yang terlibat dalam proses penyulingan dan pendistribusian ratusan miliar ton air itu?

Semua itu terjadi secara otomatis demi berlangsungnya kehidupan di muka Bumi. Bukan hanya saat penciptaan, melainkan untuk menjaga keberlangsungan kehidupan selama miliaran tahun usia planet ini...!
QS. Al Baqarah (2): 22
Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.

Di ayat berikut ini, Alah bercerita lebih jauh, bagaimana Dia meniupkan angin untuk membawa gumpalan awan berisi air hujan.

QS. Al A'raaf (7): 57
Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.

Bukan hanya mekanisme air bersih yang menakjubkan, tetapi juga penyediaan berbagai kebutuhan makanan. Planet Bumi ini secara ajaib bisa menyediakan berbagai kebutuhan makhluk-makhluk yang ada di dalamnya.

Berbagai macam tanaman dan pepohonan menghasilkan buah-buahan, sayuran, umbi-umbian, biji-bijian, dan beraneka ragam kebutuhan manusia. Darinyalah kita memperoleh sumber karbohidrat, protein dan lemak nabati.

Di sisi lain Allah menyediakan berbagai macam hewan dan binatang ternak. Mulai dari berbagai jenis ikan yang hidup di perairan dan samudera, binatang-binatang yang hidup di daratan, sampai pada beragam unggas yang beterbangan. Semuanya memberikan ragam makanan hewani.

Dan anehnya, mereka memiliki mekanisme otomatis untuk bereproduksi secara berkelanjutan. Kecuali, manusia sudah merusak tatanan keseimbangan ekosistem yang ada. Maka rusaklah mekanisme alamiah itu. Dan rusak pula sumber-sumber makanan kita.


QS. Al Baqarah (2): 164
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.samson

TRUTHOLOGY mengatakan...

PAST, PRESENT AND FUTURE

ketika kita berusaha untuk melongok nilai kebenaran di sekitar kita, akan tergambar 3 jenis menurut urutan waktu.
kebenaran yang sudah terjadi(PAST), kebenaran yang sedang terjadi(PRESENT), dan kebenaran yang akan terjadi(FUTURE).
kejadian yang sudah terjadi adalah kenyataan tentang kebenaran yang terjadi saat itu.
kejadian yang sedang terjadi adalah kenyataan kebenaran yang sedang terjadi saat ini, seperti anda saat ini sedang membaca artikel ini.
kejadian yang akan terjadi adalah beberapa alternatif kenyataan kebenaran yang akan terjadi, sesuai denagn formulasi kejadiannya.
kejadian yang sudah terjadi, bisa menjadi acuan formulasi untuk kejadian yang sedang dan akan terjadi.
kejadian yang sedang terjadi, akan menjadi pertaruhan kualitas arah kejadian yang akan terjadi.
alternatif kejadian yang akan terjadi, akan menjadi bahan persiapan yang sangat matang untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai yang diinginkan, dan persiapan manajemen resiko tentang setiap kemungkinan yang akan terjadi.
ini semua adalah salah satu bentuk ikhtiar kita untuk memformulasikan takdir yang diinginkan Alloh,bahwa Alloh sangat menginginkan semua hambanya menjadi manusia yang sesuai dengan formulasi Al Qur'an.
Wallahu alam..

TRUTHOLOGY mengatakan...

KEMATIAN 2

jika kita tilik lagi tentang kematian, maka akan terjadi beberapa kesimpulan sementara bahwa kematian adalah :
- berpisahnya ruh dari raga
- putusnya hubungan manusia dengan dunia
- start awal dari kehidupan kekal
- sesuatu yang harus kita persiapkan dengan baik, sehubungan dengan hal yang akan kita hadapi dan pertanggungjawabkan setelah proses kematian itu.
- sesuatu yang indah dan diinginkan orang2 yang benar2 rindu kepada Sang Penguasa hidup dan mati
- sebuah dimensi yang misterius, karena ada beberapa pelaku iman yang membuat pernyataan pengalaman pribadi bahwa mereka bisa meng akses dimensi kematian dengan ijin Alloh
- sesuatu yang sangat penting dan jembatan dari akhir perjalanan hidup ini, tetapi sering dilupakan oleh banyak orang

dari kesimpulan di atas, apakah nantinya kita akan biasa saja dalam menyikapi kenyataan tentang akan datangnya kematian kepada setiap kita semua?
atau menjadikan kita lebih serius dan khusyuk dalam menghadapi dan menjalani hidup ini?
ataukah menjadikan kita lebih mendalami makna kematian dengan selalu mencari dan bertanya tentang kematian kepada setiap orang yang berkompeten dalam mendalami makna dan nilai kematian?

bagaimanapun, kematian itu akan datang, maka dari itu marilah kita memanfaatkan setiap detik nafas kita untuk mempersiapkan kedatangan sahabat sejati yang selalu setia menanti kita : KEMATIAN

Unknown mengatakan...

ada 3 saran tentang langkah menuju keimanan :
1. ciptakan tujuan2/cita2
2. ciptakan strategi langkah keimanan
3. ciptakan bahagia

Kunci dari iman adalah cinta dan sabar. Semua terbagi atas 3 karakter n hal:
Apa, bagaimana,buktikan; dan nikmatilah perjalanannya maka dekatlah kamu dengan Alloh.coba renungkan kebenarannya.

Unknown mengatakan...

ILMU PENGETAHUAN

Kebanyakan umat Islam memisahkan antara Al Qur’an dengan ilmu pengetahuan. Bahkan lebih jauh, antara ‘agama’ dengan ilmu pengetahuan. Agama dan Al Qur’an dipersepsi sebagai kebenaran mutlak, sedangkan ilmu pengetahuan alias sains dipersepsi sebagai kebenaran relatif.

Agama Islam adalah agama yang sangat menghargai ilmuwan. Bahkan memuliakannya. Berulangkali Allah mengatakan di dalam Al Qur’an, bahwa orang yang bisa memahami firman-firmanNya secara baik justru adalah para ilmuwan alias ulama.

QS. Faathiir (35): 28
Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (ilmuwan). Sesungguhnya Allah Maha perkasa Maha Pengampun.

Merekalah orang-orang yang takut dengan sebenar-benarnya kepada Allah karena mengetahui betapa dahsyat ilmu dan Kekuasaan-Nya. Mereka benar-benar menyaksikan semua itu terhampar di sekitarnya. Sedangkan orang yang hanya belajar dari teks-teks Qur'an tanpa memahami realitas, hanyalah berteori belaka.
QS. Al Mujaadilah (58): 11
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

QS. Al Ankabuut (29): 43
Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu pengetahuan.

Kalau Anda membuka-buka Al Qur’an, anda bakal menjumpai ayat-ayat lebih banyak lagi yang memberikan penghargaan kepada para ilmuwan. Pada dasarnya, Islam adalah agama ilmu pengetahuan. Jadi, salah besar kalau ada yang menjalani agama ini dengan berdasarkan dogma dan ikut-ikutan belaka.

Rasulullah bersabda, barangsiapa ingin memperoleh kebahagiaan dunia maka ia harus memahami ilmunya. Barangsiapa menginginkan kebahagiaan akhirat ia harus mencarinya dengan ilmu. Dan barangsiapa ingin memperoleh keduanya, mereka juga harus mengejarnya dengan ilmu.

Islam tidak bisa dipisahkan dari ilmu pengetahuan. Dalam segala bidang kehidupan. Ilmu pengetahuan sosial maupun pengetahuan alam. Dunia maupun akhirat.
Maka, dalam memahami asal-usul manusia pun kita harus memahami berbagai teks-teks Al Qur’an dari sudut pandang ilmu pengetahuan. Hasilnya sungguh jauh berbeda dengan pemahaman yang bersifat doktrinal atau legenda-legenda sebagaimana kita bahas di depan.

Saya memperlakukan Al Qur’an sebagai sumber petunjuk yang harus dicross-check atau dipahami lewat data-data keilmuan yang sedang berkembang. Dengan cara itu, bakal terjadi penafsiran yang sangat dinamis seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang bersangkutan.

Bagi saya, memahami isi Al Qur’an adalah seperti pekerjaan seorang detektif yang merekonstruksi sebuah peristiwa yang telah berlalu. Kita hanya punya jejak-jejak pelaku, bekas-bekas kejadian, dan sejumlah barang bukti yang harus disusun untuk menduga terjadinya peristiwa itu di masa Iampau.

Tentu saja tidak bisa persis seperti peristiwa sesungguhnya. Peristiwa itu sendiri sudah berlalu. Dan itulah ‘kebenaran’ yang sesungguhnya. Sedangkan yang kita lakukan kini, tak lebih hanyalah sebuah rekonstruksi.

Sama dengan petunjuk Qur'an. Kebenaran yang sesungguhnya tersimpan di dalam Al Qur'an sedangkan tafsiran kita adalah semata-mata upaya berdasarkan perkiraan. Sangat dipengaruhi oleh background ilmu yang kita miliki. Sekaligus kejelian dan kepiawaian dalam melakukan rekonstruksi.

Maka, yang harus kita lakukan adalah mengumpulkan data dan bukti sebanyak-banyaknya agar bisa melakukan rekonstruksi mendekati sempurna.

Dengan kata lain, Allah sedang mendorong kita untuk berilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya agar kita bisa memahami petunjuk-petunjukNya di dalam Al Qur’an. Semakin banyak ilmu pengetahuan yang kita miliki, semakin bagus penafsiran yang kita lakukan.
Jadi, sebenarnya Al Qur’an adalah agama yang mendorong umatnya untuk berilmu pengetahuan seluas-luasnya. Sedalam-dalam-nya. Dan seahli-ahlinya. Tujuannya cuma satu: agar kita bisa memahami petunjukNya dengan lebih baik, dan berguna untuk menerangi jalan hidup kita memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Sesungguhnyalah Allah sangat menyayangi kita...

Dalam ayat yang saya kutip di atas pun, Allah memberikan penegasan: dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu pengetahuan.

Ditambahkan di ayat lainnya :Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya, hanyalah para ulama (ilmuwan).

Dan di berbagai ayat Allah mendorong lebih spesifik lagi dengan pertanyaan-pertanyaan: apakah kalian tidak meneliti bagaimana Allah menciptakan Unta? Bagaimana Allah meninggikan langit? Bagaimana Allah menegakkan gunung? Bagaimana Allah menghamparkan daratan? Bagaimana Allah menurunkan air hujan, menciptakan lautan dengan segala isinya, mempergantikan siang dan malam, memerintahkan lebah mengumpulkan madu, dan sebagainya.

Semua itu adalah sebuah dorongan untuk berilmu pengetahuan seluas-luasnya. Sampai-sampai Allah mengatakan, Dia tidak malu membuat nyamuk sebagai contoh ciptaan. Bahkan terhadap makhluk yang lebih rendah sekalipun. Sesungguhnya, di dalam contoh-contoh itu terkandung ilmu pengetahuan yang sangat dalam, bagi para ulama alias ilmuwan.

QS. Al Baqarah (2): 26
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik

Karena itu tidak heran Allah lantas mengatakan: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Inilah agama Islam. Agama yang sangat menghargai ilmu pengetahuan. Dan kemudian memberikan apresiasi yang tinggi kepada para ulama atau ilmuwan yang mengamalkan dan mengorientasikan ilmunya di jalan Allah. Mereka orang-orang yang mulia di dunia, mulia di akhirat, dan mulia di sisi Allah...

QS. Al Hajj (22): 50
Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan karya-karya yang salih, bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia.

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum saudara Agung dan Mr. Truthology yang anomali:p
Dari awal saya mengunjungi blog ini saya sangat tertarik dengan berbagai teori dan interpretasi anda terhadap ayat-ayat Al Quran dan hubungannya dengan ayat-ayat kauniyah di alam semesta ini.
Begitu banyak topik yang dibahas di sini. Namun sayang, berbagai topik tersebut jadi satu di dalam kolom komentar.
Saran saya, bagaimana jika anda-anda menuliskan judul-judul baru menjadi blog baru, bukannya dijadikan satu dalam kolom komentar ini. Sehingga dengan mengorganisasikannya dengan baik, kita-kita yang membaca jadi lebih terarah dan yang penting, tidak harus menscroll jauhhhh ke bawah di satu windows yang sama:D
*semoga saran saya bisa diterima, sehingga kita lebih enak dan lebih terarah membaca dan berkomentar dengan topik tertentu;)*
Terima kasih

TRUTHOLOGY mengatakan...

dear neni,

it has on my mind, and i've already switch this space to ***http://truthologicallife.wordpress.com.***
i think its more comfortable for the readers.
thanks for your best suggestion

bumineng_iman mengatakan...

Iman islam ihsan bak tubuh kita dalam dunia kecil, bak roda gila yang dalam kurun waktu tertentu bisa aus. Iman dibangun dari dalam hati yang lembut dan suci di implementasikan dalam islam dimensi fisik dan dilakukan dengan ihsan. Iman membangun ke dalam islam outpunya, harus dilakukan secara sinergis jika salah satu roda gila itu hancur/protol ditengah jalan ya cape dehh...Mulailah dari diri sendiri mulai sekarang dan dari hal yang paling kecil.Bangunlah hai para pejuang iman dan bumikanlah iman karna alam raya beserta isinya sudah jenuh menangis. Bergeraklah hati fisik dan pikiranmu demi sang hatimu dalam membangun kampung kampung akheratmu.

bumineng_iman mengatakan...

testing...

bumineng_iman mengatakan...

testing...

bumineng_iman mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
bumineng_iman mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
penjelajah_iman mengatakan...

dear truthology,
when I read it it's so greath...
ada usulan nih...gimana kalau ini tempat dibagi dalam 4bagian yaitu :
1. Dimensi hati.
Ruanglingkupnya apa aja yang berhubungan dengan hati misal iman, ruhaniyah dll
2. Dimensi Fisik
Ruang lingkupnya apa aj yang berhubungan dengan fisik/jasadiyah kita dalam penjelajahan iman misal islam,ihtiyar
3. Dimensi akal/pikiran
Ruang lingkupnya out put dari akalpikiran kita misal ttg teknologi alqur'an
4. Lain - Lain yang tidak termasuk dalam ke 3 dimensi itu / hubungan diantara ke 3 dimensi itu
##mudah - mudahan bermanfaat##
#penjelajah_iman#

penjelajah_iman mengatakan...

" Hanya kepada-NYA hatiku menghambakan diri dengan langkahku terseok - seok tuk gapai ridho illahi
"Kubiarkan ragaku terombang ambing karna jihadku Tapi tak kan kubiarkan nafsu meluluhlantahkan hatiku
Tak kan kubiarkan iblis menyala membara dalam diri
Karna hatiku adalah rumahku surgaku...."

penjelajah_iman mengatakan...

"Yang paling penting dari seorang hamba adalah implementasi dari apa yang telah diketahuinya tidak usah jauh jauh dalam kehidupan sehari hari aja jikalau hamba istiqomah maka kenikmatan iman akan terasa mengalir dalam setiap pembuluh darah dan organ tubuh kita ini. Iman yang merekah dalam hati lah yang menentukan kemana dia berkehendak, bukan lisan yang berucap. Seorang hamba selalu berhati hati dalam bertutur kata karena hamba akan takut kapada virus munafik.Bercerminlah hai para hamba allah..."

TRUTHOLOGY mengatakan...

para pengunjung,

blog saya pindah ke http://truthologicallife.wordpress.com

terimakasih